Selasa, 21 April 2009

DIBATAS KERINDUAN

Aku dan masa lalu
Engkau dengan egoismu
Jauh diujung sana
Aku menanti kerinduan ini
Kejujuran tak dapat dihindari
Mencoba menghargai perasaan diri
Yang jauh lebih berarti
Dibatas kerinduan ini
Aku sendiri
Berteman sepi Menantimu……………

DIBATAS KERINDUAN

Aku dan masa lalu
Engkau dengan egoismu
Jauh diujung sana
Aku menanti kerinduan ini
Kejujuran tak dapat dihindari
Mencoba menghargai perasaan diri
Yang jauh lebih berarti
Dibatas kerinduan ini
Aku sendiri
Berteman sepi Menantimu……………

DIBATAS KERINDUAN

Aku dan masa lalu
Engkau dengan egoismu
Jauh diujung sana
Aku menanti kerinduan ini
Kejujuran tak dapat dihindari
Mencoba menghargai perasaan diri
Yang jauh lebih berarti
Dibatas kerinduan ini
Aku sendiri
Berteman sepi Menantimu……………

MATA JIWA

……….
Mata sumber penglihatan
Semakin banyak yang dilihat
Semakin takut untuk menutupnya
Hanya jiwa yang bisa melihat dengan jelas
Dan jujur………….
Disaat menatap sesuatu
Biarlah jiwa yang berbicara
Haruskah berbohong pada hati
Bahwa yang disampaikan mata kejiwaBerbeda…………..
Maka searahkan mata jiwa kita
Agar perbedaan mata jiwa kita
Menjadi kata-kata yang indah

TAK HARUS MEMILIKI

Aku tahu itu
Mesti tak bisa mengelak
Kapan engkau datang
Dan kapan perginya “dia”
Emosi yang tak terkendali
Kadang membuat kehancuran
Bahkan perpisahanSadarkah itu……..
Semua begitu cepat
Waktu yang membuat ini berlalu semuanya
“dia” adalah hak untuk diriku
namun “dia”tak harus memiliki
ini adalah hal terindah
mungkin menyakitkankan kujadikan
catatan hidupku selamanya……